ANALISIS MAKNA KEHIDUPAN DAN PENDERITAAN DALAM SYAIR INNA SOWWARUKA FAINNAMA QOD SOWWARU KARYA HAFIDZ IBRAHIM: ANALISIS SEMIOTIKA MICHAEL RIFFATER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna kehidupan dan penderitaan dalam syair Inna Sowwaruka Fainnama Qad Sowwaru karya Hafidz Ibrahim. Syair ini merupakan salah satu karya sastra yang mengandung pesan-pesan mendalam mengenai eksistensi manusia, pencarian makna hidup, serta pengalaman penderitaan yang dialami dalam perjalanan hidup. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan analisis teks sastra dengan menekankan pada dua dimensi utama, yaitu kehidupan dan penderitaan, yang tergambar dalam struktur syair tersebut.Makna kehidupan yang tercermin dalam syair ini diperlihatkan melalui pandangan terhadap makna diri, hubungan manusia dengan Tuhan, serta pencarian tujuan hidup yang lebih tinggi. Penderitaan, di sisi lain, digambarkan sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup, yang merupakan ujian dan proses pembelajaran yang membawa pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat eksistensi manusia. Melalui simbol-simbol dan bahasa yang digunakan, Hafidz Ibrahim menyampaikan pesan bahwa penderitaan bukanlah akhir dari perjalanan hidup, melainkan sarana untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai tujuan hidup yang sesungguhnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis struktural dengan pendekatan hermeneutik untuk memahami makna yang terkandung dalam kata-kata dan simbol-simbol dalam syair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syair ini menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi penderitaan hidup dan mencari makna kehidupan yang hakiki, serta menunjukkan bahwa penderitaan merupakan bagian dari proses menuju pencerahan dan pemahaman diri yang lebih besar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam kajian sastra Arab dan pemahaman terhadap karya-karya sastra yang mendalam makna filosofisnya.
Kata Kunci: Makna kehidupan, penderitaan, syair, Hafidz Ibrahim, analisis sastra.
References
Burhan Nurgiyantoro. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
Dhaif, S. (1961). Tarikh Al-Adab Al-Arabi. Daarul Maarif.
Futaqi, M. S. (2019). Genealogi kajian pascakolonialisme dalam khazanah kritik sastra arab. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 14(1), 205–212.
Marwah, S. (2021). Makna Heuristik Dan Hermeunetik Dalam Syair Miṣro Tatahaddaṡ ‘an Nafsihā Karya Hafiẓibrāhīm ( Studi Semiotika Riffaterre). `A Jamiy : Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 10(2), 371. https://doi.org/10.31314/ajamiy.10.2.371-384.2021
Pahleviannur, M. R., De Grave, A., Saputra, D. N., Mardianto, D., Sinthania, D., Hafrida, L., Bano, V. O., Susanto, E. E., Mahardhani, A. J., Amruddin, Alam, M. D. S., Lisya, M., & Ahyar, D. B. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif (F. Sukmawati, Ed.; 1st ed.). PRADINA PUSTAKA.
Santoso, A. D. (2019). Prosa Fiksi (01 ed.). Intan Pariwara.
Wulandari, U. (2019). Teori Sastra Semiotik-Feminisme dalam Novel al-Ajnihah al-Mutakassirah (Sayap-Sayap Patah) Karya Kahlil Gibran. IJAS: Indonesian Journal of Arabic Studies, 1(1), 33. https://doi.org/10.24235/ijas.v1i1.4949