HIDUP ‘UZLAH (MENGASINGKAN DIRI) MENURUT HADIS KITAB SUNAN AL-NASA’I NOMOR 2569
Abstract
Mengasingkan diri dari keramaian manusia atau berada dalam kesendirian dan mengingat Allah, serta amal perbuatannya semata-mata hanya untuk Allah. ‘uzlah juga sebagai sarana yang dapat menjembatani untuk mendekatkan diri kepada Allah. ‘Uzlah dilakukan dengan berbekalan ilmu, karena ‘uzlah yang tanpa disertai dengan ilmu merupakan kerusakan besar. Sebab ‘uzlah harus dipahami terlebih dahulu, lalu kemudian dapat ber’uzlah. ‘Uzlah adalah mengasingkan diri dari keramaian manusia atau berada dalam kesendirian dan mengingat Allah, serta amal perbuatannya semata-mata hanya untuk Allah. ‘uzlah juga sebagai sarana yang dapat menjembatani untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Fokus penelitian pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kualitas hadis tentang ‘uzlah (mengasingkan diri) pada kitab Sunan Al-Nasa’i nomor 2569?, 2) Bagaimana kontekstualisasi hadis ‘uzlah (mengasingkan diri) pada masa sekarang?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana kualitas hadis tentang ‘uzlah (mengasingkan diri) pada kitab Sunan Al-Nasa’i nomor 2569. 2) Untuk mengetahui kontekstualisasi hadis ‘uzlah (mengasingkan diri) pada masa sekarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kepustakaan (Library research) dengan ma’anil hadis.
Kesimpulan yang didapatkan adalah: 1) Hadis ‘uzlah (mengasingkan diri) pada kitab Sunan Al-Nasa’i nomor 2569 termasuk dalam derajat hadis shahih. 2) Hadis ‘uzlah (mengasingkan diri) pada masa sekarang dapat membantu manusia dalam mengimbangi gerusan arus globalisasi dan sifat-sifat duniawi lainnya yang terkadang membuat manusia lalai terhadap hak-hak yang seharusnya diberikan kepada Allah. Akan tetapi cara ber’uzlah tidak harus dilakukan di dalam goa, tempat sepi yang amat jauh dari peradaban manusia, namun dapat dilakukan di tempat sepi yang tidak terlalu jauh dari manusia. Serta jangka waktu yang digunakan untuk ber’uzlah tidak perlu sampai berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, akan tetapi memberikan waktu luang yang dirasa cukup untuk menyembah atau mendekatkan diri kepada Allah. Disisi lain selain mendekatkan diri kepada Allah, manusia yang ber’uzlah masih dapat bersosial, bersilaturahmi sesama manusia lainnya, dan bertanggung jawab atas keluarga.
References
A J Wensink, al-Mu’jam al-Mufahras Li al-Fadz al-Ḥadith al-Nabawy. Jilid 4. Leiden: Brail, 1936.
Alfisa, Rahma Dwi, “‘Uzlah Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik)”, Jurnal Skripsi, UIN SUSKA Riau, 2020.
Atho’illah, Syekh Ibnu, Telaga ma’rifat Mempertajam Mata Hati Dan Indra Keenam, Mitrapress, 2007.
Doddy, ‘Uzlah dan Khalwat Dalam Perspektif Kiai Sholeh Darat As-Samarani, Jurnal Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2022.
Gawami Al-Kaleem
Hadis Shoft
Hasan, Budiyanto, Journal of Islamic Studies and History, Kontekstualisasi dan Relevansi ‘uzlah di Era Globalisasi dalam Pandangan Ulama’, 2022.
Hasibuan, Armyn, Transformasi ‘Uzlah Dalam Kehidupan Modern, Jurnal Hikmah, 2015.
Jaenuri, “Kontekstualisasi ‘Uzlah Di Tengah Masyarakat Modern (Telaah Kitab Kifayah Al-Atqiya Karya Sayid Bakr Al-Makky)”, An-Nawa : Jurnal Studi Islam, 2023.
Khon, Abdul Majid. ‘Ulumul Hadis, Jakarta: Amzah, 2020.
Maktabah Syamella
Mauludi, Ibrahim Hasan, Konsep ‘Uzlah Menurut Imam Nawawi Al-Bantani, Sunan Gunung Djati Bandung, 2023.
Sholikhin, K.H. Muhammad, 17 Jalan Menggapai Mahkota Sufi Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani, Yogyakarta : Penerbit Mutiara Kita, 2009.
Shihab, Konsep ‘Uzlah Dalam Perspektif Ibn Bajjah, Jurnal Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018.
Quran NU, Surah Al-Kahfi , https://quran.nu.or.id/al-kahf.
UIN Raden Fatah, Bab III Asbabun Nuzul Surah Al-Kahfi, https://repository.radenfatah.ac.id/18482/6/3.pdf.
Zulkifli, ‘Uzlah Al-Aza Di Jalan Dalam Perspektif Hadis Nabi SAW Dan Aplikasinya Terhadap Kehidupan Sosial (Suatu Kajian Tahlili), Jurnal Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018.