TY - JOUR AU - Hayati, Nelmi PY - 2022/12/21 Y2 - 2024/03/28 TI - ANALISIS PSIKOLOGI PENDIDIKAN TERHADAP HADIS PERINTAH SALAT KEPADA ANAK JF - Al-Mu'tabar JA - JURNAL ILMU HADIS VL - 2 IS - 2 SE - Articles DO - 10.56874/jurnal ilmu hadis.v2i2.1065 UR - https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/almutabar/article/view/1065 SP - 73-82 AB - ABSTRACT                                                                  This study aims to investigate the relevance of the hadith of ordering prayers to children starting at seven years old and educational psychology by exploring the limitations of spanking in children's education. This study was carried out using analytic methods with library research through reading, reviewing and finding reference relationships with problem solving in research. Finally, this study concludes that the meaning of the hadith indicates that beating needs to be done at the last stage when implementing value education to actualize the command to establish prayers in children without hurting them so that the child's psychology is maintained to avoid the cultivation of hurt feelings or resentment due to the beatings applied. Understanding the hadith is not necessarily done textually but must consider the context of the child's psychological reality. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki relevansi antara hadis perintah salat kepada anak yang dimulai dari tujuh tahun dengan psikologi pendidikan dengan menelusuri batasan tindakan pemberian hukuman memukul dalam pendidikan anak. Kajian ini ditempuh dengan metode analitik dengan penelitian kepustakaan melalui teknik membaca, mengkaji dan menemukan hubungan referensi terhadap pemecahan masalah pada penelitian. Akhirnya, kajian ini menyimpulkan bahwa makna hadis mengindikasikan pemukulan perlu dilakukan di tahapan terakhir saat menerapkan pendidikan nilai aktualisasi perintah mendirikan salat pada anak tanpa menyakiti agar psikologi anak tetap terjaga untuk menghindari pemupukan rasa sakit hati maupun dendam akibat pukulan yang diterapkan. Pemahaman hadis tidak serta merta dilakukan secara tekstual namun harus mempertimbangkan konteks pada realita psikologi anak. ER -