MEMELIHARA KEARIFAN LOKAL: PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA DAN MENGEMBANGKAN TRADISI ADAT DESA PADANG BUJUR SEBAGAI WARISAN BUDAYA BERHARGA

  • Akhyar Akhyar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Agus Salim Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Ahmad Alwi Alfarizi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • M Fahrur razi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Nur Aminah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Nur Aliyah Nst Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Nurul Umami Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Riskiyah Nur Lubis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Roudotul Jannah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Soraya Hasyim Hasibuan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
Keywords: Kearifan Lokal, Tradisi Adat, Warisan Budaya, Pengabdian Masyarakat, Desa Padang Bujur

Abstract

Masyarakat adalah sekelompok orang atau individu terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.Adat istiadat adalah seperangkat aturan perilaku tertinggi karena bersifat abadi dan sangat kuat menyatu dengan masyarakat pemiliknya. Pada satu titik, kami melihat ke belakang sejarah hukum di dunia khususnya di desa Padang Bujur untuk melihat bahwa hukum itu lahir, hidup, tumbuh dan berkembang dalam diri orang yang mempunyainya gagasan dan pendapat yang kuat sebagai sumber hukum non konstitusional untuk menulis. Namun ia tumbuh, berkembang, dan mempertahankan dirinya sebagaimana adanya. Jenis perilaku ini dijalani berlanjut dari generasi ke generasi. Dulu kebudayaan dan kehidupan suatu masyarakat, baik secara perseorangan maupun kelompok, yang menciptakan kebudayaan suatu kelompok yang disebut masyarakat tradisional. Komunitas budaya ini merupakan sekelompok warga yang peluangnya masih sangat terbatas wilayah, karena geografi.  Kedua faktor-faktor ini berperan dalam menentukan keadaan suatu Negara atau Daerahmempunyai ciri khas tersendiri yang tidak terpengaruh situasi yang terisolasi dari kelompok. Detail masing-masing Kebudayaan lokal/daerah seperti motif, tanda/tanda Negara/wilayah budaya yang dimaksud dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari dalam seni, pakaian, makanan, festival, kerajaan, gaya hidup, nilai-nilai dan karakter/simbol seperti dan wisata alam.

References

Beni ahmad saebeni.Pengantar Antropologi Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi ke-3 Jakarta: Balai Pustaka,2000

Elly. M Setiadi, Ilmu Sosial Budaya Dasar Jakarta: Kencana2012

Moh. Nur Hakim. Islam Tradisional dan Reformasi Paragmatisme, Agama dalam pemikiran Hasan Hanafi. Malang: Bayu Media Publishing, 2003

Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta: Rineka Cipta,2013

Ritonga, R, A. Hamid, I. R. Siregar, A. Akhyar, and ... 2023. “Penguatan Moderasi Beragama Bagi Santri Pondok Pesantren Darussalam Parmeraan.” Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia 6(1):101–7.

Setiadi, Elly M. & Kolip, Usman. 2013.PengantarSosiologi Pemahanan Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori Aplikasi dan Pemahamannya. Jakarta:Prenada media

Sumaro, Budaya, Pemahaman dan penerapannya “Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial dan Teknologi.Jurnal Literasiologi Volume 1, Nomor 2, 2019.

Published
2023-12-04
How to Cite
Akhyar, A., Agus Salim, Ahmad Alwi Alfarizi, M Fahrur razi, Nur Aminah, Nst, N. A., Nurul Umami, Lubis, R. N., Roudotul Jannah, & Soraya Hasyim Hasibuan. (2023). MEMELIHARA KEARIFAN LOKAL: PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA DAN MENGEMBANGKAN TRADISI ADAT DESA PADANG BUJUR SEBAGAI WARISAN BUDAYA BERHARGA. Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat), 3(2), 1-6. Retrieved from https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/jcdd/article/view/1640