The Problem of Thaha Hussein's Political Thought

  • Andri Muda Nst Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal, Indonesia
  • Akhyar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Idris Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Zuhdi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
Keywords: Political; Thaha Husein; Problem

Abstract

This paper tries to explain the political thought of Thaha Hussein which has been considered pro and con because it seeks to juxtapose Western-style Islam and secularism in a country. Thaha Hussein's secularization efforts touched on various aspects, including education, culture, religion, and politics.  Thaha Hussein in his political thought sought to release Muslims from their dependence on old opinions that were often considered part of religious teachings. In Thaha Hussein's view religion and politics are two different things hence the regulation of the political system and the formation of the state are not based on syar'i but on the interests of society itself.  This study is library research. Meanwhile, the method used to process the data that has been collected by the author is the historical factual method.  This paper also uses a descriptive method where the author explains and outlines the journey and political irregularities of Thaha Hussein.  Thaha Hussein accepted and proposed a concept of secularization that was different from the idea of secularism that occurred in the West. Thaha Hussein points to secularization in the sense of being a process of detaching devotees from the bonds of tradition, including religious teachings that were the predecessors' understanding of the zanni nash-nash, and ending with a return to the Koran and Hadith (meaning inseparable from both). Meanwhile, secularization that occurs in the West, is dotted with the separation of the world

Abstrak: Tulisan ini mencoba memaparkan pemikiran politik Thaha Husein yang selama ini dianggap pro dan kontra karena berusaha menyandingkan Islam
dan sekularisme ala Barat dalam suatu negara. Upaya sekularisasi Thaha Husein menyentuh berbagai aspek, diantaranya pendidikan, kebudayaan, agama dan Politik.. Thaha Husein dalam pemikiran politiknya berusaha melepaskan umat Islam dari ketergantungan mereka terhadap pendapat-pendapat lama yang sering dianggap sebagai bagian dari ajaran agama. Dalam pandangan Thaha Husein agama dan politik adalah dua hal yang berbeda karenanya pengaturan sistem politik dan pembentukan negara tidaklah berdasarkan syar’i tetapi berdasarkan kepentingan-kepentingan masyarakat itu sendiri. Kajian ini merupakan library research. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengolah data yang telah dikumpulkan oleh penulis adalah dengan metode historical factual. Dalam tulisan ini juga menggunakan metode deskriptif dimana penulis menjelaskan dan menguraikan perjalanan dan pemikiran politik Thaha Husein. Thaha Husein menerima dan mengajukan konsep sekularisasi yang berbeda dengan ide sekularisme yang terjadi di Barat. Thaha Husein menunjuk sekularisasi dalam pengertian sebagai proses melepaskan umat dari ikatan tradisi, termasuk ajaran agama yang merupakan pemahaman para pendahulu terhadap nash-nash yang zhanni, dan berakhir dengan kembali kepada Alquran dan Hadits (artinya tidak terlepas dari keduanya). Sedangkan sekularisasi yang terjadi di Barat, bertitik-tolak dari pemisahan dunia termasuk politik dan ilmu dari agama.

References

Abdul Aziz Syarraf. 1997. Taha Husein Wa Zawalu Al-Mujtama’ Al-Taqlidi, Haiah Al- Misriyyah Al-‘ammah Al-Kitab.

Albert Hourani. 1991. Arabic Though In The Liberal Age 1798-1939. cambridge: university press.

barsihannor. 1997. Thhaha Husein. Titian Ilahi Press.

Charles C. Adams. 1933. Islam and Modernism in Egypt: A Study of The Modern Reform Movement Inaugurated by Muhammad Abduh. New York: Russel.

Esposito, John L. 1986. Islam and Development: Religion and Socio-Political Change, (Terjm). Jakarta: Bulan Bintang.

Haedar Nashir. 2002. “‘Sekularisme Politik Dan Fundamentalisme Agama.’” Jurnal Unisia, No. 2002, Hal. 155 2. 45/XXV(Pemikiran ISlam):155.

Halid Alkaf. 2001. “Agama Dan Sekularisasi.” Jurnal Mimbar IAIN Jakarta 2(Pemikiran Islam):12.

Harun Nasution. 1975. Pembaharuan Dalam Islam : Sejarah Pemikiran Dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.

Harun Nasution. 1986. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya II. Jakarta: UI Press.

Ibn Taimiyah. 1969. Al-Siyasah Al-Syar’iyah Fi Ishlah Al-Ra’i Wa Al-Ra’iyah. Mesir: Dar al- Kitab al-„Arabi.

Ilham Ramadan Siregar, et al. 2017. “Kritik Sejarah Terhadap Hadis Menurut Ahmad Amin: Analisis Terhadap Kitab Fajr Al-Islam.” AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies 1(1).

Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution. 2010. Pemikiran Politik Islam Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Munawir Sjadzali. 1991. Islam Dan Tata Negara. Jakarta: UI Press.

Rasyid, Aguswan, Mahyudin Ritonga, Ahmad Lahmi, Talqis Nurdianto, Raja Ritonga, and Supardi Ritonga. 2020. “What AL-Quran Say About ’Aql.” European Journal of Molecular and Clinical Medicine 7(11):228–34.

Risan Rusli. 2014. Pembaruan Pemikiran Modern Dalam Islam. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Syahrin Harahap. 1994. Al-Qur’an Dan Sekularisasi: Kajian Kritis Terhadap Pemikiran Taha Husain. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Tomo Parangrangi. 2010. “‘Sekularisme Dalam Perkembangan Islam.’” Jurnal Shautut Tarbiyah 16(Pemikiran Islam):14.
Published
2022-12-31
How to Cite
Nst, A. M., Akhyar, Idris, & Zuhdi. (2022). The Problem of Thaha Hussein’s Political Thought. JRSC: Journal of Religious, Social and Cultural, 1(1), 32-41. Retrieved from https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/religi/article/view/1123