Sociological Analysis of the Concept of Divorce In Marriage Law in Indonesia

  • Asrul Hamid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal, Indonesia
  • Titi Martini Harahap Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Resi Atna Sari Siregar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Syaipuddin Ritonga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Amiruddin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
Keywords: Divorce, Marriage Law, Sociological Analysis

Abstract

Divorce is the last resort to take when polemics within the family have entered an emergency situation; after various attempts have been made but have failed to maintain the integrity of the household. Divorce is a private matter, but considering the current social conditions, it requires the government to intervene to see the legal impact it causes. This study aims to find out how society responds to divorce rules in marriage law in Indonesia. This research is descriptive qualitative research with literature journals, books, and research results used as data sources, and then analyzed using content analysis techniques to find comprehensive answers. The results of the study found that there was legal dualism in society between fiqh and laws and regulations, leaving conflict between the two. In fiqh, it is stated that divorce may be carried out anywhere without being limited by space and time, however, in Indonesian marriage law it is stipulated that divorce must be carried out before a court hearing. The difficulty for the community to accept the rule of law is due to differences in social habits and values ​​that develop in society.

Abstrak: Perceraian merupakan jalan terakhir yang ditempuh ketika polemik dalam keluarga sudah memasuki kondisi darurat, setelah berbagai upaya telah dilakukan tapi tidak berhasil mempertahankan keutuhan rumah tangga. Perceraian merupakan urusan pribadi namun melihat kondisi sosial sekarang ini mengharuskan pemerintah untuk turut campur melihat dampak hukum yang ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyikapi terhadap aturan perceraian dalam hukum perkawinan di Indonesia. Penelitian ini merupakan riset kualitatif bersifat deskriptif dengan literatur jurnal, buku dan hasil penelitian dijadikan sebagai sumber data, dan kemudian dianalisis menggunakan teknik analysis content untuk menemukan jawaban yang komprehensif. Hasil penelitian didapatkan bahwa terjadinya dualisme hukum di masyarakat antara fiqh dan peraturan perundang-undangan sehingga menyisakan pertentangan diantara keduanya. Dalam fiqh disebutkan bahwa perceraian boleh dilakukan dimana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, akan tetapi dalam hukum perkawinan di Indonesia ditetapkan bahwa perceraian harus dilakukan di depan sidang pengadilan. Sulitnya masyarakat menerima aturan hukum tersebut disebabkan perbedaan dengan kebiasaan dan nilai-nilai sosial yang berkembang di masyarakat.

References

Al-Bukhari, M. bin I. (2002). Shahih Al-Bukhari. Dar Ibnu Katsir.

Amrar Mahfuzh Faza, Dedisyah Putra, R. R. (2021). Perkawinan Semarga Masyarakat Batak Angkola: Implementasi Hifz Al-’Ird dan Hifz Al-Nasl Pada Sanksi Adat. 11.

Arijulmanan. (2017). Dinamika Fiqh Islam Di Indonesia. Al Maslahah Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam.

Asrul Hamid. (2020). Praktik Perceraian Masyarakat Mandailing Natal: Analisis Keberanjakan Dari Fiqh Kepada Hukum Perkawinan Di Indonesia. Shar-E : Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah, 6(2). https://doi.org/10.37567/shar-e.v6i2.189

Azhari, A. N. dan. (2004). Hukum Perdata Islam di Indonesia (Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, Undang-Undang No.1 Tahun 1974 sampai Kompilasi Hukum Islam. Kencana Prenada Media Group.

Barkah, Q. (2018). Kontekstualisasi Hukum Keluarga Islam di Indonesia. JURNAL HUKUM ISLAM, 95. https://doi.org/10.28918/jhi.v16i1.1397

Bastomi, A., & Paramita, P. P. (2021). PENYELESAIAN SENGKETA PERCERAIAN MELALUI MEDIASI PROGRAM PUSAKA SAKINAH. Jurnal Hukum Dan Kenotariatan, 5(3).

Daud, M. K., Umur, A., & Ismail, N. (2020). Faktor Penyebab Meningkatnya Angka Gugat Cerai (Studi Kasus di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh). El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga, 3(2). https://doi.org/10.22373/ujhk.v3i2.7698

Fadhilah Syam, N. (2021). Aplikasi Metode Pemahaman Tekstual Dan Kontekstual Dalam Hadis Terkait Gender. Al-Mu’tabar Jurnal Ilmu Hadis , 1(2), 1–23.

Faridy, F., Ali, I., & Suci, W. W. (2022). Dualisme Hukum Perkawinan Dampaknya Terhadap Perempuan. HAKAM: Jurnal Kajian Hukum Islam …, 6, 11–24.

Hamid, A., & Putra, D. (2021a). The Practice of Buying and Selling During Friday Prayer in Mandailing District Natal: A Study With A Maqashid Al-Syari’ah Approach. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 5(2), 1021. https://doi.org/10.22373/sjhk.v5i2.7575

Hamid, A., & Putra, D. (2021b). THE EXISTENCE OF NEW DIRECTION IN ISLAMIC LAW REFORM BASED ON THE CONSTRUCTION OF IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH’S THOUGHT. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 20(2), 247. https://doi.org/10.31958/juris.v20i2.3290

Hamid, A., Ritonga, R., & Nasution, K. B. (2022). Penguatan Pemahaman Terhadap Dampak Pernikahan Dini. MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 44. https://doi.org/10.32529/tano.v5i1.1543

Imam Abi Husen Muslim bin Hajaj. (1992). Shahih Muslim. Dar Al-Fikr.

Kementrian Agama Republik Indonesia. (2010). Al-Qur’an dan Terjemahnya. In Al-Qur’an dan Terjemahnya.

Khiyaroh. (2020). ALASAN DAN TUJUAN LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. Al-Qadha, 7(1). https://doi.org/10.32505/qadha.v7i1.1817

M. Quraish Shihab. (2007). Wawasan Al-Qur’an Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. In Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat (Issue November). Mizan.

Mu, A.-, Hadis, J. I., Dan, H. T. A., & Al-qardh, K. R. (2022). Al- Mu ’ tabar ْ ف َ ل خ ْ ع َ َ ق س ُ ب ُ ا م ُ ب د َّ ح َّ ح َّ ح َ ن ْ ن ْ ن ْ َ ل س ُ م ْ َ ع لا ِ َ ي ن ُ ا َ ن َ ث د ْ َ ي ا َ ن َ ث د َّ ح َ ري س َ ى َ ل ع َ ي ِ ن ل َ َ م ُ ا َ ن َ ث د ْ ُ ي نا َ ن ُ ذ ُ أ ن ْ َ ل ُ ب نا ُ م ى َ ل إ ْ َ ل س َ ا َ ق 4 ي ْ د ف ِ ر ُ َ نا ك ُ ر ُ ن ْ َ ض َ ل ْ َ أ َ ة م ِ ق َ َ ق ل ْ ع َ ي ِ م َ ه ر ِ ِ ب س ْ ّ مو. II, 58–72.

Musthofa, K., & Subiono, S. (2020). SPIRIT MITSAQAN GHALIDZA DALAM PERNIKAHAN SEBAGAI PENGUAT KELUARGA DI KALIMANTAN TENGAH. Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(01). https://doi.org/10.29062/usratuna.v4i01.171

Nasution, H. (2019). Pembaharuan Hukum Keluarga Islam Tentang Usia Perkawinan Di Indonesia (Studi Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang

Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan). Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyah Fakultas Syari’ah Dan Hukum.

Novitasari, C. N., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Analisis hukum islam terhadap faktor putusnya tali perkawinan. Samarah, 3(2). https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.4441

Oktorinda, T. (2017). Penyelesaian Sengketa Rumah Tangga Perspektif Tafsir Buya Hamka Terhadap Surat an-Nisa Ayat 34 – 35. Qiyas.

Prasetya, A., Nurdin, M. F., & Gunawan, W. (2021). Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi, 11(1).

Ratnawaty, L. (2017). Perceraian Di Bawah Tangan Dalam Perspektif Islam dan Hukum Positif. Yustisi, 4(1).

Sayyid Sabiq. (1983). Fiqh as-Sunnah (Juz 3). Dar Al-Fikr Al-’Arabiy.

Siregar, I. R., & Aini, S. (2022). (jurnal sejarah peradaban islam). 8311, 67–77.

Soerjono Soekanto. (2013). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. RajaGrafindo Persada.

Sztompka, P. (2017). Sosiologi Perubahan Sosial. Kencana.

Wahbah al-Zuhaili. (2011). Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 2). Gema Insani.
Published
2022-12-31
How to Cite
Hamid, A., Titi Martini Harahap, Resi Atna Sari Siregar, Syaipuddin Ritonga, & Amiruddin. (2022). Sociological Analysis of the Concept of Divorce In Marriage Law in Indonesia . JRSC: Journal of Religious, Social and Cultural, 1(1), 42-51. Retrieved from https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/religi/article/view/1124