Pentingnya Interaksi Sosial dengan Bermain terhadap Perkembangan Emosional Anak Usia Dini
Pentingnya Interaksi Sosial dengan Bermain terhadap Perkembangan Emosional Anak Usia Dini
Abstract
Changes in the requirements for entering elementary school in Indonesia which require children to be able to read, write and count (calistung), and this policy has an impact on the social emotional development of early childhood. This study uses a qualitative approach with a literature study method by collecting data from related articles over the last ten years. Collect and analyze data sourced from books, newspapers and other scientific works. The results of the research show that play activities, such as multimedia games, animal characterization stories, role playing, congklak, and serial picture media, have a positive impact on children's emotional intelligence. This activity encourages children to interact socially, work together, and understand other people's feelings and perspectives. Apart from that, the role of parents in supporting children's emotional development is also very important. Suggestions for parents and teachers are to be more active in activities that support children's social and emotional interactions.
References
Andriyanto. (2016). Pengaruh penggunaan multimedia game terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VI SD Percobaan 2 Yogyakarta. Jurnal Teknologi Pendidikan, 1-8.
Anzani, R. W., & Insan I, K. (2020). Perkembangan sosial emosi pada anak usia prasekolah. Pandawa: Jurnal Pendidikan dan Dakwah, 2(2), 180-193. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pandawa
Dewi, N. D. (2020). Mengembangkan kecerdasan emosional anak usia dini melalui media gambar cerita berseri. Journal for Lesson and Learning Studies, 3 (3), 362-369.
Eliyana, A. (2023). Hubungan antara kemampuan interaksi sosial dengan kecerdasan emosional anak usia dini. J-SANAK: Jurnal Kajian Anak, 4 (02), 55-61.
Hariyanto. (2018). Menanamkan kecerdasan emosional pada anak usia dini melalui cerita dan musik. Edupedia, 2 (2), 33-41.
Indanah., & Yulisetyaningrum. (2019). Perkembangan sosial emosional anak usia pra sekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 10 (1), 221-228.
Indriani. (2023). Urgensi menghapus tes calistung dalam seleksi masuk SD. ANTARA: Kantor Berita Indonesia, dikutip pada tanggal 1 Juni 2024, pukul 14.00 WIB.
KEMENDIKBUD. (2019). Kemendikbud tegaskan penguasaan baca, tulis, dan hitung tidak wajib bagi anak PAUD. Dikutip pada tanggal 1 Juni 2024, pukul 15.00 WIB. www.kemdikbud.go.id
Mangkuwibawa, H. Hubungan antara aktivitas bermain peran dengan kecerdasan emosional anak. Jurnal Golden Age: Universitas Hamzanwadi, 5 (2), 14-22.
Nurhabibah., Ahmad, A., & Maidiyah, E. (2016). Perkembangan sosial emosional anak melalui interaksi sosial dengan teman sebaya di PAUD Nurul Hidayah, Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), 60-67.
Nurhayati, S. (2020). Perkembangan interaksi sosial dalam meningkatkan kemampuan sosial emosional melalui permainan congklak pada anak usia 5-6 tahun. Jurnal Buah Hati, 7(2), 125-137.
Ovirianingsih, T. (2021). Meningkatkan kecerdasan emosional melalui metode bermain peran penokohan hewan pada anak usia dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2531-2539.
Simanjuntak, A. F., Indriati, G., & Woferst, R. (2022). Gambaran perkembangan sosial emosional pada anak usia prasekolah. Health Care : Jurnal Kesehatan, 11 (1), 43-51.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukatin., Qomarriyah., Horin, Y. (2019). Analisis psikologi perkembangan sosial emosional anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 6 (2), 156-171.
Tanjung, E. Y. (2023). Peranan orang tua terhadap sosial emosional anak usia dini. Paedagogi: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (e-journal), 9 (2), 253–261.