Peran Guru PAUD Laki-laki dalam Menanamkan Kedisiplinan Pada Anak Usia Dini The Role of Male Early Childhood Educators in Fostering Discipline among Young Children

Main Article Content

Maharani Maharani
Nining

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran guru laki-laki dalam  penanaman kedisiplinan pada anak usia dini. Fokus penelitian adalah strategi penanaman kedisiplinan pada anak usia dini yang dilakukan oleh guru laki-laki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian guru laki-laki di RA Ar Rohmah Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten.  Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Huberman (reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan). Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru laki-laki dapat membiasakana anak untuk disiplin beribadah dan terkait kemampuan  pengendalian diri, seperti: antri, main bergantian, dan lain-lain. Hambatan yang dialami adalah tidak berkesinambungannya pembiasaan di rumah dengan di sekolah dan kurangnya perhatian guru karena terlalu sibuk dengan beban tugasnya. Sehingga, diharapkan sekolah dapat mengajak orang tua untuk menanamkan kedisiplinan anak sejak dini.

Article Details

How to Cite
Maharani, Maharani, and Nining Estiningsih. 2025. “Peran Guru PAUD Laki-Laki Dalam Menanamkan Kedisiplinan Pada Anak Usia Dini : The Role of Male Early Childhood Educators in Fostering Discipline Among Young Children”. JURNAL TILA ( Tarbiyah Islamiyah Lil Athfaal ) 5 (1):577-92. https://doi.org/10.56874/tila.v5i1.2471.
Section
Articles

References

Ali Imron. (2011). Manajemen Peserta didik Berbasis Sekolah. Bumi Aksara.
Andri Kurniawan, A. R. N. (2022). Pendidikan Anak Usia Dini. Global Eksekutif Teknologi. BEBERAPA PANDANGAN TENTANG GURU. (2021). Jurnal Pendidikan Islam, 19.
Erawati, E. (2018). MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PENGGUNAAN REINFORCEMENT SECARA VARIATIF PADA ANAK KELOMPOK B1 TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA KEPAHIANG. 3.
Hayati, M., Yubaedi Siron, & Hermawati, E. (2021). Strategi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dalam Melibatkan Guru Laki-Laki. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 6(1), 11–24. https://doi.org/10.14421/jga.2021.61-02
Lexy J. Moeloeng. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Manggoa, N. H. Y., Margiani, K., & Bali, E. N. (n.d.). Persepsi Guru Laki-Laki Terhadap Motivasi Menjadi Guru PAUD Di Kecamatan Alak Kota Kupang.
Maulana, R. A., Kurniati, E., & Yulindrasari, H. (2020). APA YANG MENYEBABKAN RENDAHNYA KEBERADAAN GURU LAKI-LAKI DI PAUD? JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 15(1), 23–32. https://doi.org/10.21009/JIV.1501.3
Moh. Uzzer Usman. (2005). Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya.
Purnama Putri, W., Kusumastuti, N., & Wijayanti, A. (2022). Peran Guru Laki-Laki Pada Lembaga PAUD Ditinjau dari Perspektif Fungsi Afeksi di Tk Aisyiah Bustanul Athfal 1 Ngawi. JECED?: Journal of Early Childhood Education and Development, 4(1), 88–99. https://doi.org/10.15642/jeced.v4i1.1792
Sofiani, I. K., Mufika, T., & Mufaro’ah, M. (2020). Bias Gender dalam Pola Asuh Orangtua pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi?: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 766. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.300