FORMULA METODE PEMBELAJARAN MATERI AJAR TRADISI LISAN BAGI ANAK USIA DINI
FORMULA METODE PEMBELAJARAN MATERI AJAR TRADISI LISAN BAGI ANAK USIA DINI
Abstract
Karakter anak didik yang berusia anak-anak sangat mengandalkan pembelajaran yang berbasis cerita di antara memanfaatkan tradisi lisan. Dengan demikian, pendidik dituntut piawai dalam mengemas pembelajaran dengan bahan ajar yang bersumber dari tradisi lisan. Pendidik dapat memanfaatkan analisis SWOT dalam evaluasi metode pembelajaran. Hal yang penting dari pembelajaran berbasis tradisi adalah kreatifitas mengembangkan sumber tradisi lisan, menggali fakta yang dilisankan, dan mempersiapkan perangkat dukung dalam berkunjung atau menyaksikan tradisi lisan yang dipertunjukkan. Hal ini dilakukan agar anak didik meyakini kebenaran tradisi lisan dan tidak jenuh hanya bertahan di ruang kelas (monoton). Efek positif tradisi lisan yang dipertunjukkan anak mampu menyaksikan secara langsung akan terpancing kreatifitasnya membuat model tradisi lisan khas anak terimajinasi. Kreatifitas sangat penting untuk mengembangkan potensi daya nalar anak. Masa anak-anak adalah masa berimajinasi dengan dimotivasi.
References
Danandjaya, James. 1984. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Grafiti: Jakarta.
Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa Warisan Abadi Budaya Leluhur. Narasi: Yogyakarta.
Mahayana, Maman. Jembatan Kelisanan dan Keberaksaraan. Kompas, 8 Januari 2012.
Tafsir, Ahamd. 1998. Filsafat Islam. Ghalia: Bandung.