KEDUDUKAN AGAMA DI ERA GLOBALISASI (MANAJEMEN KEHARMONISAN UMAT: SEBUAH PENDEKATAN MULTIKULTURAL)

  • RAYU MEGA PERMATASARI STAI TEBINGTINGGI DELI

Abstract

ABSTRAK: Tulisan ini akan melihat eksistensi agama dalam era globalisasi. Nilai agama yang bersifat privat, sakral, dan transenden saat ini masuk dalam pusaran globalisasi yang bersifat bertolak belakang dengan agama. Globalisasi bersifat utilitarian yang menggerus lokalitas masyarakat dunia. Sebagai sebuah keniscayaan, globalisasi tidak bisa ditolak oleh warga dunia manapun, termasuk di dalamnya adalah warga negara yang beragama. Globalisasi sebagai proses sejarah sekaligus sebuah tren ekonomi telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap struktur sosial dan tingkat kesejahteraan manusia. Ada pengaruh yang bersifat positif, seperti tersedianya informasi yang mudah diakses secara cepat, masif, dan ekonomis serta terjalinnya kehidupan manusia berkat tersedianya jaringan komunikasi dan transaksi global. Namun, ada pula pengaruh yang bersifat negatif, seperti persaingan sosial, budaya, agama, politik, dan bisnis. Menguatnya sentimen antar suku, ras, agama, dan bangsa-bangsa di beberapa tempat, serta melebarnya kesenjangan dan ketimpangan ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin. Begitu pula telah terjadi kerusakan lingkungan alam akibat eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan, adalah berbagai dampak negatif dari proses sejarah dan pusaran ekonomi global yang sedang berputar sekarang ini. Bagian terpenting dari tulisan ini adalah menjelaskan mengenai agama sebagai komunikator terbaik untuk keutuhan umat berbasis kemanusiaan. Dengan adanya sebuah wadah yaitu agama, maka “kekerasaan atas nama agama” akan digantikan secara otomatis dengan “beragama tanpa kekerasan”. Pencarian kerohanian dan kembali  kepada  hakikat  agama  yang  mungkin  menjadi  salah  satu  solusi yang  rasional  untuk menyikapi globalisasi. Analisis multi-kultural yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan pembentukan  pengalaman  persepsi  manusia  pada  umur,  agama,  sosial  dan status ekonomi, identitas budaya, bahasa, ras, dengan kemampuan-kemampuan yang berbeda.

Kata-Kata Kunci: Agama, Globalisasi, manajemen keutuhan umat, multikultural

References

Budiman, Arief, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, (Jakarta: Gramedia, 2000),h.50

Beyer, Peter, Religion and Globalization (New Delhi: Sage Publication, 1994), hlm. 13-15.

Durkheim Emile, The Elementary Forms of The Religious Life, (New York: The Free Press,1969),h.267.

Fukuyama, Francis, The End of. Histrory and The Last Man, (London: Hamish Hamilton, 1992). h.75

Mc. Luchman, Marshall, The Gutenberg Galaxy: The Making of Typographic Man, (Toronto: Univeristy of Toronto, 1962).

Munawar Rachman Budhi, Islam Pluralis, (Jakarta: Paramadina, 2001), h. 251

Nugroho, Heru, Negara Pasar dan Keadilan Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 4.

Pals L, Daniel , Dekonstruksi Kebenaran-Kritik Tujuh Teori Agama, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2001), h. 82

Saifuddin A.M., Desekulerisasi Pemikiran, (Bandung: Mizan, 1990), h.158

_____________, Ada Hari Esok – Refleksi Sosial, Ekonomi dan Politik untuk Indonesia Emas, (Jakarta: Amanah Putra Nusantara, 1995), h.2-3.

Sutarno, Pendidikan Multikultur, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, 2007), h.1-19.

Peter Beyer, Religion and Globalization, Sage Publication, London, 1994, h.15. Lihat juga dalam Arief Budiman, Op.Cit, h. 108-109. Lihat juga dalam Malcolm Alexander dan John Gow, Immanuel Wallerstain, dalam Peter Beilharz, Teori-Teori Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), h. 351.

Peter B. Clarke, “Agama di Eropa Kontemporer: Problem dan Prospek”, dalam Mukti Ali,dkk, Agama Dalam Pergumulam Masyarakat Modern, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1998), h. 35.

Prastowo, Andi, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2011),h. 53-54

Mansour Fakih, Islam Globalisasi dan Nasib Kaum Marjinal, Jurnal Ulumul Qur‟an, No.6/VII/1997, h. 5

St. Sunardi, Saya Harus Menemukan Zabalawi, dalam Basis, Nomor 07-08 Tahun Ke-50 Juli-Agustus 2001, h. 24.

Published
2022-01-05
Section
Articles