Reinterpretasi Hadis Eksistensi Wanita di Ranah Politik

  • Jumrotul Qawwim UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Muhammad Alif UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Kata Kunci: Al-Qur’an, Hadis, Politik, Wanita

Abstrak

Ketimpangan penerapan peranan lelaki dan wanita akibat interpretasi budaya dari kesan perbedaan gender akan selalu menjadi topik kajian ilmiah, tak terkecuali pada sikap skeptis menempatkan wanita di ranah politik. Salah satu faktor yang menguatkan skeptisisme tersebut adalah refleksi dari pemahaman teks keagamaan, hadis yang populer dengan alinea ujaran bahwa suatu kaum tidak akan beruntung jika dipimpin oleh seorang wanita. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode analisis teks berdasarkan studi pustaka ini bertujuan untuk menyadur pemahaman al-Qur’an dan hadis mengenai eksistensi wanita di ranah politik. Hasilnya diketahui bahwa dalam re-interpretasi al-Qur’an dan Hadis ditemukan ada beberapa teknik yang perlu dikuasai secara tekstual, kontekstual dan intertekstual dengan uji reabilitas hadis dengan Alquran, hadis yang valid lainnya, fakta historis dan kebenaran ilmiah yang relevan. Kesan hadis yang melarang wanita ikut peran dalam politik dapat dijadikan sebagai upaya preventif kepada orang yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan pemimpin agar meminimalisir kemudharatan yang akan terjadi dan Islam sendiri tidak membedakan lelaki dan wanita dalam hak berpolitik. Perjuangan menyetarakan hak wanita di politik sebaiknya tidak dinilai sebagai perlawanan kepada lelaki melainkan normalisasi keadilan yang sesuai prinsip dan syariat Islam khususnya. Kredibilitas seorang wanita secara utuh harus dipersiapkan ketika ia ikut serta dalam politik karena menyangkut dengan hak orang banyak.

Referensi

Abdul Hadi. (2017). Posisi Perempuan dalam Sistem Politik Islam Perspektif Fenomelogi. An Nisa’an, Vol. 12,(No. 1), 11.
Afrida, Y. (2019). KETERWAKILAN PEREMPUAN DI PARLEMEN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Yenti Afrida. Jurnal Ilmiah Kajian Gender, 10, 241–252.
Al-Bukhari, M. ibn I. (1400a). Shahih Al-Bukhari Shahih Al-Bukhari. In Academia (p. 564). Al-Mathba’ah As-Salafiyyah.
Al-Bukhari, M. ibn I. (1400b). Shahih Bukhari Juz 3 (p. 480). Al-Mathba’ah As-Salafiyyah.
Al-Bukhari, M. ibn I. (1400c). Shahih Bukhari Juz 4 (p. 436). Al-Mathba’ah As-Salafiyyah.
As-Suyuthi, J. ad-D. (2003). ad-Durr al-Mantsur fi at-Tafsir bi al-Ma’tsur (A. ibn A. al-M. At-Turki (ed.); 1st ed.). Markaz Hijr.
Asiyah, A., Astuti, A., & Nuraini, N. (2021). Analisis Partisipasi Politik Perempuan Dalam Perspektif Hukum Islam. Harakat An-Nisa: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 6(1), 13–26. https://doi.org/10.30631/harakatan-nisa.2021.61.13-26
Asriady, M. (2017). METODE PEMAHAMAN HADIS. 16, 314–323.
Danial. (2020). Kepemimpinan Wanita Dalam Perspektif Hadis Women’s Leadership in Hadith Persfective. Liwaul Dakwah, 10(2), 20.
Dr. Nihayatul Masykuroh. (2020). Wanita dan (U. Kurnia (ed.)). CV. Media Karya Kreatif.
Erick, B., & Masyitah, M. (2020). Keterwakilan Perempuan Dalam Partai Politik Perspektif Siyasah Syar’Iyyah. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 3(2), 200–212. https://doi.org/10.47647/jsh.v3i2.312
Henderi, K. (2020). Kepemimpinan Peerempuan di Ranah Publik dalam Kajian Perspektif Fiqih. Al-IMARAH: Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam, 5(1), 104–112.
Jannah, R. (2021). Hadis tentang Politik. Jurnal Riset Agama, 1(1), 119–132. https://doi.org/10.15575/jra.v1i1.14343
Lastri P, A. D. (2020). Qira’Ah Mubadalah Dan Arah Kemajuan Tafsir Adil Gender: Aplikasi Prinsip Resiprositas Terhadap Q. S. Ali Imran: 14. Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 2(1), 53. https://doi.org/10.18592/msr.v2i1.3655
Marwing, A., & Yunus. (2021). Perempuan Islam Dalam Berbagai Perspektif (Politik, Pendidikan, Psikologi, Ekonomi, Sosial, Budaya). In Bintang Pustaka Madani (1st, Januari ed.).
Marzuki. (2008). Keterlibatan Perempuan dalam Bidang Politik pada Masa Nabi SAW dan Masa Khulafaur Rasyidin. Jurnal Penelitian Humaniora, 13(1), 1–15.
Muttaqin, A. (2016). Konstruksi Ilmu Ma’anil Hadis Kaum Kontekstualis. 13, 170–186.
Pulungan, N. H. (2022). Tipologi Modern Dalam Metodologi Ahli Hadis. Al-Mu’tabar, 2(1), 67–81. https://doi.org/10.56874/almutabar.v2i1.668
Roni, M. (2022). THE ROLE OF THE QURAN IN REGULATING THE GOVERNMENT SYSTEM (Analyze the Thematic Interpretation of the Verses of Siyâsah Dusturiyâh). POLITICA, IX(1), 51 65. https://doi.org/https://doi.org/10.32505/politica.v9i1
Rukin. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. CV. Jakad Media Publishing.
Sabri, M. (2022). Konstruksi Pemikiran Moderasi Beragama Perspektif Hermeneutika Hadis. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah, 19(2), 185. https://doi.org/10.22373/jim.v19i2.14421
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta.
Trisnani, A., Windiarti, W., & Sa’adah, H. (2021). Peran Perempuan dalam Politik menurut Yusuf Al-Qardhawi. Kalimah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 19(2). https://doi.org/10.21111/klm.v19i2.6412
Diterbitkan
2024-06-05
Bagian
Articles