Pendidikan Karakter Perspektif Al-Ghazali (Analisis terhadap Pemikiran al-Ghazali tentang Pendidikan Karakter Sebagai Solusi Problem Dekadensi Moral dan Signifikansinya dalam Pendidikan di Indonesia) Character Education in Al-Ghazali's Perspective (Analysis of al-Ghazali's Thought on Character Education as a Solution to the Problem of Moral Decadence and its Significance in Education in Indonesia) Section Articles

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Mukarromah
Rohman
Rika Sartika

Abstract

Kajian pendidikan karakter ini menyajikan analisis pemikiran seorang ahli filsafat Pendidikan Islam bernama Al-Ghazali. Dalam penelitian ini, pemikiran Al-Ghazali tentang karakter berkaitan erat dengan konsep moral. Konsep moral (karakter) dalam pemikiran al-Ghazali dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori karakter yang harus dihindari dan kategori karakter yang harus dilakukan dalam proses pendidikan. Melalui kategori di atas, al-Ghazali berfokus pada pendidikan karakter husnul huluq (perilaku baik). Konsep husnul huluq menurutnya merupakan inti dari pendidikan karakter. Sehingga, pendidikan karakter Al-Ghazali sangat relevan untuk mengatasi masalah dekadensi moral yang kita hadapi saat ini dan di masa depan. Konsep pendidikan karakter al-Ghazali dapat dianalisis dengan tiga cara, antara lain: Karakter Manusia Cenderung Konservatif, Tidak Dapat Dipisahkan dari Teosentris dan Dipengaruhi oleh Pengalaman Spiritual. Pendidikan karakter al-Ghazali juga memiliki arti yang tinggi dalam pendidikan di Indonesia. Terbukti dari pesantren hingga perguruan tinggi keagamaan, karya-karyanya selalu dijadikan acuan dan bahan diskusi. Tak hanya itu, pendidikan karakternya tertuang dalam seluruh komponen pendidikan. Komponen pendidikan meliputi tujuan pendidikan, kurikulum, metode, pendidik dan peserta didik.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Mukarromah, Mukarromah, Rohman, and Rika Sartika. 2022. “Pendidikan Karakter Perspektif Al-Ghazali (Analisis Terhadap Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan Karakter Sebagai Solusi Problem Dekadensi Moral Dan Signifikansinya Dalam Pendidikan Di Indonesia): Character Education in Al-Ghazali’s Perspective (Analysis of Al-Ghazali’s Thought on Character Education As a Solution to the Problem of Moral Decadence and Its Significance in Education in Indonesia)”. JURNAL TILA ( Tarbiyah Islamiyah Lil Athfaal ) 2 (2):302-23. https://doi.org/10.56874/tila.v2i2.1073.

References

  1. Alfaruqi, Jabir, “Sempurnalah Korupsi di Indonesia” Jawa Timur Pos (10 Maret 2010) dalam Kliping Artikel dan Surat Kabar Edisi Maret 2010, Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010.
  2. Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendiddikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
  3. Ashraf, Ali, Horison Baru Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1989.
  4. Bohlin, Karen E., dll, Building Character in School Resource Guide, San Fransisco: Jossey Bass, 2001.
  5. Dahlan, Abdul Aziz, dll, Ensiklopedi Hukum Islam, Vol. 1, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997.
  6. Dawud, Abu, Sunan Abu Dawud, Juz 4, Kitab: as-Sunnah, No. Hadits: 4716, Kairo, Dārul Hadits, 1999.
  7. Departemen Agama, Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Agama (IAIN): Penyusunan Bibliografi Perspustakaan IAIN Seluruh Indonesia, Jakarta: Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Agama, 1988.
  8. Durkheim, Emile, Moral Education, London: Free Press of Glencoe, 1973.
  9. Fahman, Mundzar, Kiai dan Korupsi: Andil Rakyat, Kiai dan Pejabat dalam korupsi, Surabaya: Jawa Pos Press, 2004.
  10. Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad, Aqīdah al-Muslim, Kuwait: Dār al-Bayān, tt.
  11. _____________________________, Bidayatul Hidayah, Ethika Kehidupan, Terj. Oleh A. Mudjab Mahali, Yogyakarta: BPFE, 1984.
  12. _____________________________, Ihya Ulumuddin, Jilid 2 & 4, Kairo: Dār al- Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tt.
  13. _____________________________, Raudhah al-Thālibīn wa ‘Umdah al-Sālikīn, Beirut: Dār al-Fikr, tt.
  14. _____________________________, Al-Munqidz min al-Dhalāl, Abdul Halim Mahmud (Ed), Beirut: Dār al-Kutub al-Haditsah, 1968.
  15. _____________________________, Tahāfut al-Falāsifah, Sulaiman Dunya (Ed), Kairo: Dār al-Ma’ārif, 1119.
  16. _____________________________, Al-Arba’īn fī Ushūl al-Dīn, 40 Prinsip Agama, Terj oleh Tholib Anis, Bandung: Pustaka Hidayah, 2002.
  17. ___________________________________, Mi’ah Su’al ‘an al-Islam, Al-Ghazali Menjawab 40 Soal Islam, Terj. Oleh M. Tohir, Bandung: Mizan, 1993.
  18. _____________________________, Setitik Cahaya dalam Kegelapan, Surabaya: Pustaka Progresif, 2001.
  19. Al-Ghulayani, Syekh Mustofa, Idhotun Nasyi'in, Beirut: Al-Maktab Al-Aliyah, 1949.
  20. Grube, G.M.A., Plato’s Thought, USA: Hackett Publishing Company, 1980.
  21. Haris, Abdillah bin, al-Wasāya, Beirut: Dār al-Kutub al-Ilmiyah, 1996.
  22. Masyur, Kahar, Membina Moral dan Akhlak, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
  23. M., M. Arif A., Mengenang Hasil UN dan Harapan Unas ke Depan dalam Majalah Mimbar, No. 275,Agustus 2009.
  24. Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Kencana, 2005.
  25. Muslim, Imam, Shahih Muslim, Juz 9, Kitab: al-‘Ilm, Bab: 6, Hadis: 15, Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiah, 1994.
  26. An-Nadwi, M. Fadlil Said an-Nadwi, Tuntunan Mencapai Hidayah, Surabaya: al-Hidayah, tt.
  27. Najati, M. Utsman, Jiwa dalam Pandangan Para Filosofis Muslim, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993.
  28. Nasution, Muhammad Yasir, Manusia Menurut al-Ghazali, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
  29. Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007.
  30. _____________, Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru dan Murid (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
  31. _____________, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2000.
  32. Al-Qawli, Abdul Azizi, Islām al-Dīn, Beirut: Dār al-Fikr, 1997.
  33. Ridlo, Muhammad Jawwad, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Perspektif Sosiologis-Filosofis, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.
  34. Rusn, Abidin bin, Pemikiran al-Ghazali tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
  35. Syamsuyusuf, Psikologi Belajar Agama: perspektif Agama Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.
  36. Soleh, A. Khudori, Wacana Baru Filsafat Islam, Yogyakarta: pustaka Pelajar Offset, 2004.
  37. Suriasumantri, Jujun S,, Ilmu dalam Perspektif, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.
  38. Susanto, Joko, “Menstimulasi Jatim Minim Korupsi” Jawa Timur Pos, 27 Desember 2010.
  39. Tan, Charlen, Philosophical Reflections for Educators, Singapore: Cengage Learning Asia, tt.
  40. Thalhah, Imam, Membuka Jendela Pendidikan: Mengurai Akar Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, Jakarta: Grafindo Persada, 2004.
  41. At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Juz 4, Kitab: al-Qadr, Bab: Mā Jā'a Kullu Maulūdin yūladu 'ala al-Fithrah, Beirut: Dārul Kutub al-Ilmiyah, 297 H.
  42. Wiarto, Edi Drajat, dkk, pendidikan Karakter: Kumpulan Pengalaman Inspiratif, Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2010.
  43. Zainuddin, dkk, Seluk Beluk Pendiidkan dari al-Ghazali (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 7.
  44. Al-Zubaidi, Al-Husmi, Ittihāfu al-Sādah al-Muttaqīn: Syarah Ihyā’ Ulūm al-Dīn, Jilid 10, Beirut: Dār al-Fikr, 1997.
  45. Zuhairini dan Abdul Ghofur. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Malang: UM Press, 2004.