URBAN DA'WAH AND THE SHIFT IN RELIGIOUS AUTHORITY: A STUDY ON THE EKS PREMAN SOLO COMMUNITY
DOI:
https://doi.org/10.56874/qau.v5i2.2044Kata Kunci:
da'wah, religious authority, hijrah community, SurakartaAbstrak
Dakwah di Indonesia terus berkembang meskipun menyimpan sejumlah pertanyaan mengenai ortoritas pendakwah. Sejumlah pendakwah yang dianggap tidak memiliki latar belakang agama yang kuat justru memiliki banyak pengikut. Hal itu dimungkinkan karena adanya kultur selebritas di media sosial dan di wilayah perkotaan. Dakwah di perkotaan salah satunya ditandai dengan kemunculan komunitas-komunitas yang menghadirkan para pendakwah populer, apapun latar belakangnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data didapatkan dari observasi dan wawancara pendiri, pengelola dan anggota Komunitas Eks Preman Solo (Ekspreso) sebagai objek kajian. Kesimpulan penelitian ini adalah proses dakwah pada Komunitas Eks Preman Solo (Ekspreso) menunjukkan adanya pergeseran otoritas keagamaan. Komunitas hijrah yang tidak memiliki sistem keagamaan tradisional (relasi kiai-santri) memberi peluang kepada sejumlah tokoh untuk menjadi pendakwah, tak terkecuali seorang mantan preman. Hal tersebut terjadi karena karakteristik masyarakat kota yang cenderung terbuka dan cair. Faktor itu juga yang menjalaskan maraknya komunitas hijrah di pelbagai kota. Kondisi itu dapat dilihat sebagai tantangan sekaligus peluang bagi dakwah kotemporer di Indonesia.