ARAH BARU METODE PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM

  • Martua Nasution STAIN Mandailing Natal
Keywords: Pembaharuan, Pemikiran, Hukum Islam

Abstract

Abstract

Islamic law has a theological dimension that is different from the terminology of modern jurisprudence. The sacred value in Islamic law makes people feel afraid to make a revolution against the existing fiqh rules. Whereas in certain circumstances, Islamic law can change according to the demands of the benefit, such as the appearance of the imam of the fiqh school as strong evidence that Islamic law will always undergo renewal in accordance with the demands of the times and the social conditions of its adherents. This study will examine the reform of Islamic law today and as a result of this study concludes that Islamic law can basically be accepted by every community to become a role model that reflects progress and harmony with human life which has an impact on the benefit of both the Islamic world and the western world.

Keywords: Renewal, Thought, Islamic Law

Abstrak

Hukum Islam memiliki dimensi teologis yang berbeda dengan terminologi ilmu hukum modern. Nilai kesakralan dalam hukum islam membuat orang merasa takut untuk melakukan revolusi terhadap aturan-aturan fiqh yang ada. Padahal dalam keadaan tertentu, hukum islam bisa berubah sesuai tuntutan kemaslahatan layaknya kemunculan imam mazhab fikih sebagai bukti kuat bahwa hukum islam akan selalu mengalami pembeharuan yang berkesesuaian dengan tuntutan zaman dan keadaan sosial pemeluknya. Penelitian ini akan mengkaji pembeharuan hukum islam masa kini dan sebagai hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum islam pada dasarnya dapat diterima oleh setiap komunitas masyarakat untuk menjadi role model yang mencerminkan kemajuan dan keselarasan dengan kehidupan manusia yang berdampak pada kemaslahatan baik didunia islam maupun didunia barat.

Kata kunci: Pembaharuan, Pemikiran, Hukum Islam

References

Abdullah Ahmed An-Naim, Dekontruksi Syari’ah: Wacana Kebebasan Sipil, HAM dan, Hubungan Internasional, Penerjemah: Ahmad Suaedy dan Amiruddin ar-Rany., LKiS, Yogyakarta. 1990.
Amin Abdullah, Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya pada Fiqh Kontemporer, dalam Mazhab Jogja: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, Ar-Ruz, 2002.
Dedisyah Putra and Asrul Hamid “Tinjauan Maqashid as-Syari’ah terhadap perlindungan anak di panti asuhan siti aisyah Kabupaten Mandailing Natal”, Dusturiyah Jurnal Hukum Islam, Perundang-undangan dan Pranata Sosial, 10, no 1, (Januari-Juli 2020): 01-22. http://dx.doi.org/10.22373/dusturiyah.v10i1.7402
Ghufran A. Mas’adi: Pemikiran Fazlur rahman tentang metodologi Pembaharuan Hukum Islam, Rajawali Press, 1997.
Hilman Latief, Nasr hamid Abu Zaid: Kritik Teks Keagamaan, Elsaq Press, 2003 Yogyakarta
Khudori Sholeh (Ed), Pemikiran Islam Kontemporer, Jendela, Yogyakarta, 2003.
M. In’am Esha, M. Syahrur: Teori Batas dalam Khudori Soleh dkk, Pemikiran Islam Kontemporer, Jendela, Yogyakarta 2003.
Muhyar Fanani, Abdullah Ahmad An-Naim: Paradigma Baru Hukum Publik Islam, dalam Khudori Soleh dkk, Pemikiran Islam Kontemporer, Jendela, Yogyakarta 2003.
M. Hanif A, Nasr Hamid Abu Zayd dalam Khudori Soleh dkk, Pemikiran Islam Kontemporer, Jendela, Yogyakarta 2003.
Noor Ahmad dkk, Epistemologi Syara’: Mencari Format Baru Fiqh Indonesia.
Syamsul Anwar, Pengembangan Metode Penelitian Hukum Islam, dalam Mazhab Jogja: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh kontemporer, Ar-Ruzz, Yogyakarta, 2002.
Tahir Azhary, Hukum Keluarga dan kewarisan Islam Dalam Masyrakat Modern Indonesia, Mimbar Hukum No. 10, 1993.
Taupik Adnan Amal, Islam dan Tantangan modernitas, studi atas pemikiran Hukum Fazlur Rahman, Mizan, Bandung 1989.
Muhammad Shahrur, Metodologi Fiqih Islam Kontemporer, (Penerjemah: Shahiron Syamsuddin) eLSAQ Press, Yogyakarta, 2004.
Wael B. Hallaq, Sejarah Teori Hukum Islam: Pengantar untuk Ushul Fiqh Mazhab Sunni, (terjemahan), Rajawali Pers, Jakarta, 2000.
Published
2022-01-08
How to Cite
Nasution, M. (2022). ARAH BARU METODE PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM . El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam , 2(2), 19-39. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v2i2.513