TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MUSTAHIK ZAKAT DALAM PEMBANGUN MASJID

  • Mahmudin Hasibuan STAI Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan
Keywords: Mustahik Zakat, Pembangunan Masjid, Hukum Islam

Abstract

Abstrak

This study aims to determine the law of building a mosque with zakat in Islamic law. And to find out that the mosque is included in the mustahik zakat group according to Islamic law. This research was conducted by using the type of library research (Library Research) and paying attention to the field (Field Research). The results show that the law of building a mosque with zakat in Islamic law is one of the mistakes in the utilization of zakat. Because basically the purpose of zakat is to be able to provide and perpetuate the benefit for the whole community. So that it becomes a part of the empowerment of zakat in terms of maqhosid shari'ah. This is allowed by Dr. Yusuf Qordowi, because he belongs to another group of asnaf, namely the gorimin. And Wahbah Zuhaili stated that it should not be given to other than those mentioned in the letter at-Taubah verse 60. Because those who are entitled to receive zakat have been limited by the word innama (only). That the mosque belongs to the group of mustahik zakat according to Islamic law is the opinion of the Shia Imamiyah and Zaidiyah. Likewise, statements from Rasyid Rihdo and Mahmud Saltud that zakat may be distributed in the construction of mosques because it is for the benefit of the ummah. And Wahbah Zuhaili agrees with the majority of fiqh scholars saying that mosques are not included in the fisabillah group. Because sabilillah means jihad or fighting in the way of Allah.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hukum membangun Masjid dengan zakat dalam Hukum Islam. Dan untuk mengetahui Masjid termasuk golongan mustahik zakat menurut Hukum Islam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian pustaka (Library Research) dan memperhatikan lapangan (Field Research).Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum membangun Masjid dengan zakat dalam hukum Islam adalah termasuk salah dalam pendayaguanaan zakat. Karena pada dasarnya tujuan zakat itu adalah dapat memberikan dan melanggengkan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat. Sehingga itu menjadi satu bagian dari pendayaguanaan zakat dilihat dari sisi maqhosid syari’ah. Hal tersebut dibolehkan oleh Dr. Yusuf Qordowi, karena termasuk dalam asnaf golongan lain yaitu gorimin. Dan Wahbah Zuhaili menyatakan tidak boleh diberikan kepada selain yang tersebut dalam surat at-Taubah ayat 60. Karena yang berhak menerima zakat itu telah dibatasi oleh Allah dengan kata innama (hanya). Bahwa Masjid termasuk golongan mustahik zakat menurut Hukum Islam adalah pendapat Syiah Imamiyah dan Zaidiyah. Begitu juga pernyataan dari Rasyid Rihdo dan Mahmud Saltud bahwa zakat boleh disalurkan dalam pembangunan Masjid karena hal tersebut untuk kemsalahatan ummat. Dan Wahbah Zuhaili sependapat dengan jumhur ulama fikih mengatakan bahwa masjid bukanlah termasuk dalam golongan fisabillah. Sebab sabilillah bermakna jihad atau berperang di jalan Allah.

References

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1996.
Abi Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn Bakrinn A-Qurtuby, Jami’ al-Ahkam alQur’an, Beirut: Muassasah al-Risalah, t,th
Ahmad bin Musthafa al-Maragi, Tafsir al-Maraghiy, Mesir: Mathbaah Musthafa al-Babi al-Halabiy, 1365/1946.
An-Nasa’I, Al-Mujtab Min as-Sunnah al-Masyr bi Sunan an-Nasa’i, Oman: Bait al-Afqar al-Dauliyah, t.th.
An-Nasr, Kitab Al-Sunnah Al-Kubra, Beirut: Dar al-Kutub ‘Ilmiah, 1991.
Departemen Agama Republik Indonesia, Qur’an Terjemah, Jakarta: Toha Putra Semarang, 1989.
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Fathurrahman Djamil, Pendekatan Maqasid al-Syarii’ah terhadap Pendayagunaan Zakat, Jakarta: Piramedia, 2004
Gazi Inayah, Teori Kompherensif Tentang Zakat dan Pajak, Yoyakarta: Tiara Wacana, 2003.
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath Al-Bari Bi Syarh Shahih Al-Bukhari, Dar Ibnul Jauzi, 1432 H.
Isma’il Nawawi, Zakat Dalam Perspektif Fiqh, Sosial dan Ekonomi, Surabaya: Pemuda Media Nusantara, 2010.
Juhaya S Praja, Teori Hukum dan Aplikasinya, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research, Bandung: Alumni, 1998.
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Muhammad Abdul Qadir, Kajian Kritis Pendayagunaan Zakat, Semarang: Dina Utama, 1997.
Mursyidi, Akuntansi Kontemporer Zakat, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003.
Sahal Mahfudh, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2010), Surabaya: Khalista , 2011.
Sayyid Sabiq, Fiqh Al-Sunnah, diterjemahkan oleh Khairul Amru dan Masrukhin, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2008.
Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebidayaan Islam, Jakarta: Pustaka Antara. 1983.
Suparman Usman, Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Indonesia, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.
Wahbah az-Zuhaili, alFiqh al-Islamiy wa Adillatuh, Damaskus: Dar al-Fikr, tt.
Published
2022-12-28
How to Cite
Hasibuan, M. (2022). TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MUSTAHIK ZAKAT DALAM PEMBANGUN MASJID . El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam , 3(2), 244-258. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v3i2.957