KEWAJIBAN NAFKAH IDDAH : PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN REALITAS SOSIAL DI MANDAILING NATAL

KEWAJIBAN NAFKAH IDDAH : PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN REALITAS SOSIAL DI MANDAILING NATAL

Penulis

  • Andri muda Nst Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

DOI:

https://doi.org/10.56874/el-ahli.v6i1.2244

Kata Kunci:

Nafkah Iddah, Hukum Islam, Sosial Budaya, Perceraian

Abstrak

Penelitian ini mengkaji kewajiban nafkah Iddah dalam perspektif hukum Islam dan realitas sosial-budaya di Mandailing Natal. Nafkah Iddah merupakan tanggung jawab mantan suami terhadap mantan istri selama masa Iddah, yang bertujuan untuk memastikan kesejahteraan dan perlindungan sosial pasca-perceraian. Meskipun kewajiban ini telah diatur secara jelas dalam Al-Qur’an, hadis, dan hukum positif di Indonesia, implementasinya di Mandailing Natal masih menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan observasi lapangan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nafkah Iddah, termasuk aspek sosial, budaya, ekonomi, dan penegakan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kepatuhan terhadap kewajiban nafkah Iddah disebabkan oleh faktor ekonomi, kurangnya pemahaman agama, lemahnya penegakan hukum, serta pengaruh norma adat setempat yang cenderung mengalihkan tanggung jawab terhadap perempuan dalam masa Iddah kepada keluarga perempuan. Selain itu, modernisasi dan urbanisasi telah mengubah perspektif masyarakat tentang hak-hak perempuan, namun norma budaya lokal masih dominan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan literasi hukum, sinergi antara hukum dan adat, penguatan penegakan hukum, serta dukungan ekonomi bagi perempuan pasca-perceraian untuk memastikan pemenuhan hak-hak mereka sesuai dengan prinsip keadilan dan perlindungan dalam hukum Islam.

Referensi

Abd al-Rahman al-Jaziry. n.d. Al-Fiqh ’ala Mazahib Al-Arba’ah. juz I. Beirut: Darl al-Fikr.

Abdurrahman. 1986. Himpunan Peraturan Dan Perundang-Undangan Tentang Perkawinan, (Jakarta: Akademika Presindo). Jakarta: CV Akademika Pressindo.

Abdurrahman. 2007. Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: CV Akademika Pressindo.

Abdurrahman al-Jaziri. 2003. Kitab Al-Fiqh „ala Al-Madzahib Al-Arba‟ah Juz 4,. Beirut: (Dar al-Kotob al-Ilmiyah.

Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf al-Nawawi. n.d. Al-Majmu’ Syarah Al-Muhazzab Lisysyirazy. Jeddah: Maktabah Al-Irsyad.

Abu Zakaria Yahya Muhyiddin An-Nawawi. 2010. Minhajut Thalibin Wa’umdatil Muftin. Beirut: Darl al-Fikr.

Ahmad Sarwat, Lc. MA. 2018. Seri Fiqih Kehidupan: 10. Jakarta: DU Publishing.

Ahmad Warson Munawwir. 2002. Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif.

Al-Baghawi Abu Muhammad al-Husayn bin Mas’ud. 1997. Ma’alim at-Tanzil Fi Tafsir Al-Qur’an. Edited by Muhammad Abdullah Al-Nimr, Uthman Jum’ah Dumayriyah, and Sulayman Muslim Al-Harash. Riyadh: Dar Tayyibah.

Al-Syarakhsi, Syams al-Din. 1993. Al-Mabsut. Beirut: Darll al Kutub al-’Ilmiyyah.

Amalia, Rizka. 2023. “Problematika Implementasi Pemenuhan Nafkah Iddah Dan Mut’ah Bagi Perempuan Dalam Cerai Gugat Di Pengadilan Agama Batang.”

Andri muda Nst. 2021. “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BUKU SAKU KONSELING PRANIKAH BAGI MAHASISWA (Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pernikahan).” El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam 2(1):46–62. doi: 10.56874/el-ahli.v2i1.471.

Asrul Hamid. 2020. “Praktik Perceraian Masyarakat Mandailing Natal: Analisis Keberanjakan Dari Fiqh Kepada Hukum Perkawinan Di Indonesia.” Shar-E : Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah 6(2):69–90. doi: 10.37567/shar-e.v6i2.189.

Hamid, Asrul, Syaipuddin Ritonga, and Andri Muda Nst. 2024. “Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Sebagai Pilar Toleransi Beragama Pada Masyarakat Tapanuli Selatan.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 13(1):132–43. doi: 10.23887/jish.v13i1.74809.

Hilda, Lelya. 2016. “Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup.” MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 40(1):175–92. doi: 10.30821/miqot.v40i1.218.

Ibn Qudamah. 2020. Al-Mughni. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Ibnu Katsir. n.d. Tafsir Ibnu Katsir. Juz:2. Beirut: Darl al- Fikr.

Ibnu Taimiyah. 2005. Fatawa An-Nisa, Penerjemah Khairun Na’im. Jakarta: Ailah.

Indonesia, Republik. 1974. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Indonesia.

K Judistira, Garna. 1991. Teori-Teori Perubahan Sosial. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran ….

Kementerian Agama. 2014. Republik Indonesia, Al-Qur‟ân Al-Karîm Dan Terjemahannya. Surabaya: Halim.

Kementerian Agama. 2023. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Perkawinan. Vol. 1974. Indonesia.

Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2017. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3.

Majelis Ulama Indonesia. 2003. Kompilasi Hukum Islam (KHI). Jakarta, Indonesia: Pustaka Widyatama (Publisher).

Muhammad Jawad Mughniyah. 2001. Fiqh Lima Mazhab, Terj. A. Syafi’i. Jakarta: Lentera.

Muhammad Syaifuddin, dkk. 2014. Hukum Perceraian, Cet. II,. Jakarta: Sinar Grafika.

Muslim ibn al-Ḥajjāj. 1955. Ṣaḥīḥ Muslim, Ed. Muhammad Fu’ād ‘Abd Al-Bāqī. (Kairo: Dar Iḥyā’ al-Kutub al-‘Arabiyyah.

Nation. 2001. Kompilasi Hukum Islam. Vol. 123. Pustaka Widyatama (Publisher).

Pemerintah Republik Indonesia. 1975. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Indonesia.

Penyusun, Tim. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam Jilid 4. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.

Pratama, Rizki Putra, Zuraidah Azkia, and A’dawiyah Bt Ismail. 1970. “Pembebanan Nafkah Iddah Dan Mut’Ah Dalam Perkara Cerai Gugat Dalam Tinjauan Hukum Islam Di Indonesia Dan Malaysia.” Usroh: Jurnal Hukum Keluarga Islam 7(1):11–26. doi: 10.19109/ujhki.v7i1.17738.

Putra, Dedisyah, Zuhdi Hasibuan, and Rahmat Linur. 2023. “Pengaruh Pernikahan Di Bawah Umur Terhadap Tingkat Perceraian Studi Kasus Desa Mompang Julu Kabupaten Mandailing Natal.” TAQNIN: Jurnal Syariah Dan Hukum 5(02). doi: 10.30821/taqnin.v5i02.16078.

Al Qurtubi. 1988. Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an. Beirut: Darll al Kutub al-’Ilmiyyah.

RI Siregar. 1990. Marsipature Hutanabe.

Rizal, Sofian Syaiful. 2019. “Pemberian Nafkah Kepada Mantan Isteri Dalam Pandangan Hukum Islam (Telaah Pemikiran Asghar Ali Engineer).” Voice Justisia : Jurnal Hukum Dan Keadilan 3(2):105–27.

Syarifuddin, Amir. 2007. Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

W Zuhaili and D Wahbah. 1996. Al-Tafsir Al-Wajiz. Damaskus: Dar al-Fikr.

Wahbah Al-Zuhaili. 1989. Al Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu. edited by juz IV. Beirut: Darl al- Fikr.

Wahbah Az-Zuhaili. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jilid 3, Cetakan 10. Jakarta: Gema Insani Press.

Wahbah, Zuhaili. 2010. Fiqh Imam Syafi’i: Mengupas Masalah Fiqhiyah Berdasarkan Al-Qur’an Dan Hadits. Jakarta: Al-Mahira.

Yusuf al-Qaradawi. 2021. Fiqh Al-Islami. Cairo: Maktabah Wahbah.

Yusuf, Ali. 2010. Fikih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam. Jakarta: Amzah.

Diterbitkan

2025-06-21

Cara Mengutip

Nst, A. muda . (2025). KEWAJIBAN NAFKAH IDDAH : PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN REALITAS SOSIAL DI MANDAILING NATAL . El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam , 6(1), 62–86. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v6i1.2244

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.

Loading...